Rintik hujan turun
perlahan
Memeluk senja di kota kenangan
Desah angin melambai menyambut badai
Kabut kelam datang dengan gemulai
Ada risau terbalut senyuman
Ada tawa berhias tangisan
Pelangi tak pernah datang saat petang
Namun fajar tak datang bersama bintang
Masihkah engkau seperti dahulu
Mengecup mesra kedua pipiku
Bahkan kelanaku tak pernah usai
Juga perangmu tak kunjung kau mulai
Seruan Tuhan memecah lamunan
Suara malam datang perlahan
Beradu dengan alunan rintik hujan
Disinilah
aku tertahan di kota kenangan
Malang,
BK-04122014