Jumat, 20 April 2012

LELAH


Angin dingin merasuk dalam rusuk-rusuk tubuh ini
Mematahkan angan akan kehangatan dunia fana
Mengapa tanah ini seakan mengaras bagai bebatuan di puncak itu
Apakah impian akan rumah yang hangat dengan seiris roti hanya mimpi di kala terjaga
Tak ada kebahagiaan dalam hidup melainkan air mata
Tak akan ada kepuasan melainkan dalam kematian
Dan tak pula ada kematian dalam dalam setitik harapan

Mungkin takdir tak pernah kejam
Tetapi dunia memberikan sejuta alasan akan kesengsaraan
Bertahan dan berperang melawan waktu yang tak tahu kapan akhirnya
Mimpi hanyalah lentera kecil dalam gulita yang merajai mayapada
Angan tentang tawa itu sirna bersama senja yang menelan siang
Menyisakan air mata di pelupuk malam

Ingin rasanya berhenti dan menyerah mengejar mimpi yang menjauh perlahan
Tetapi langkah ini terlanjur jauh meninggalkan pijakan di ujung kehidupan itu
Pagar yang menjulang itu menghadang menjadi rintangan yang kian nyata
Kerikil-kerikil tajam itu mengiringi setiap langkah bersama derita
Membuat jalan itu memerah akan darah perjuangan
Aku mulai lelah karenanya